Sabeum Terbaik

by 09.08 0 komentar
4 tahun yang lalu aku mulai mengikuti ekstrakulikuler Taekwondo yang ketika SMP dulu aku tak sempat mengikutinya karena sudah terlalu banyak ekstrakulikuler yang aku ikuti. Sebenarnya sempat juga ikut karate atau BKC (Bandung Karate Club) tapi gara-gara baru ikut 1 bulan dan sudah keburu sakit ya terpaksa mamah menyuruh aku keluar. Baju latihannya saja aku jual pada Revina Fatimah a.k.a Ipeh xD. Sampai akhirnya ketika aku SMA, aku langsung memutuskan ikut Taekwondo dan menjadikan ekstrakulikuler ini sebagai ekskul utamaku disusul IMADA dan MPK.
Pertama kali masuk Taekwondo aku langsung bertemu dengan Sabeum Nim*artinya pelatih/instruktur kepala dan lebih sering disingkat Sbn*Ahmad, Sbn. Egi, dan Sbn. Jajang. Mereka sangat baik dan welcome sekali kepada kami para anak didiknya. Sbn. Ahmad yang jail, Sbn. Egi yang kalem, dan Sbn. Jajang yang tegas. Ah, aku sangat merindukan mereka. Mereka sudah menganggap kami seperti adiknya sendiri, karena kalau menganggap anak bisa bahaya*FYI mereka masih muda, umur 22-25an*. Terkadang kami sering mengecewekan mereka dengan datang latihan terlambat dan tidak disiplin. Tapi mereka tetap melatih kami bagaimanapun keadaan kami, walau mereka tetap saja memberikan hukuman terlebih dahulu.
Oh ya, selain Sabeum Nim ada juga Sabeum dan Seonbae. Kalau Sabeum *artinya pelatih/instruktur dan lebih sering disingkat Sbm* ada Sbm. Mardi, Sbm. Epul, Sbm. Ipa, dan Sbm. Kika. Mereka menyebut kelompoknya dengan sebutan Fantastic Four *gayanya*, karena ada 3 laki-laki dan 1 perempuan xD. Lalu ada Seonbae *artinya senior dan lebih sering disingkat Sb* Seia, Sb. Inez, Sb. Siti, Sb. Ismi dan Sb. Pia. Tapi sayang senior kami ini yang aktif hanya Sb. Seia saja dan sekarang Sb. Seia juga telah menyusul Sbm kami yang lain, yaitu menjadi seorang Sbm karena dia telah lulus ujian DAN sabuk hitam sekitar tahun 2012 yang lalu.

Aku bahagia dapat mengenal mereka. Mereka orang yang baik dan juga menyenangkan. Walau sekarang sangat sulit untuk dapat berkumpul lagi dengan mereka, tapi setidaknya komunikasi dengan mereka tidak terputus. Apalagi dengan Sbm. Seia, Sbm. Mardi, Sbm. Epul, dan Sbm. Jajang. Sampai ketika aku akan berangkat kuliah ke Semarang saja mereka masih sempat memberikan aku wejangan dan berpesan agar dapat menjaga diri disana.
Aku tak pernah bosan berkumpul dengan mereka. Berkumpul membicarakan Taekwondo, organisasi, kehidupan, perkuliahan, sampai membicarakan percintaan juga sering. Mereka sudah aku anggap seperti kakakku sendiri. Sosok yang perhatian seperti mereka sampai saat ini tidak kutemukan lagi pada diri orang lain. Aku merindukan mereka. Rindu akan candaan dan juga nasihat mereka.
Tepat setahun yang lalu ketika kami buka bersama, itulah terakhir kalinya kami berkumpul. Dan di bulan Ramadhan tahun ini pun kami akan berkumpul kembali. Aku sangat menantikan moment ini terulang setiap tahunnya. Memang, karena kesibukan dan jarak kami yang berbeda-beda menjadikan kami susah untuk berkumpul bersama. Hanya ketika moment bulan Ramadhan dan Lebaran saja kami dapat berkumpul dan berbagi cerita satu sama lain.
Semoga silaturahmi diantara kami takkan pernah putus sampai nanti, sampai kami sudah memiliki anak dan cucu kelak *alay dikit*. Amin. :)

Bersama Sbn. Egi (kiri) dan Sbn. Ahmad (kanan)

Sbm. Seia dan Sbm. Mardi



Nia Faridawati Rustandi

Developer. Author.

Hi, I'm Nia. Muslim. Sundanese Girl. 20 y.o. Love to be traveler. Fan of indie music. Student of Semarang State University.

0 komentar:

Posting Komentar